REVITALISASI KAWASAN DANAU CIMPAGO SEBAGAI PUSAT KREATIVITAS SENI DAN BUDAYA MINANGKABAU MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA DI KOTA PADANG

ABSTRAK
Revitalisasi kawasan perkotaan merupakan salah satu strategi penting dalam menciptakan ruang publik yang berkelanjutan dan beridentitas lokal. Penelitian ini membahas revitalisasi Kawasan Danau Cimpago di Kota Padang yang saat ini menghadapi permasalahan utama berupa pencemaran limbah, degradasi kualitas lingkungan, serta kurang optimalnya pemanfaatan potensi budaya dan wisata. Metode penelitian dilakukan melalui studi literatur, analisis tapak, serta pendekatan arsitektur metafora untuk menggali potensi kawasan dalam konteks seni dan budaya Minangkabau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi kawasan dapat diwujudkan dengan mengembangkan konsep kawasan kreatif yang terintegrasi, di mana fungsi baru berupa Creative Center berperan sebagai wadah aktivitas seni, budaya, dan ekonomi kreatif masyarakat. Bangunan ini dirancang untuk menampung kegiatan pertunjukan, pameran, pasar seni, kuliner tradisional, serta ruang kolaborasi yang dapat meningkatkan interaksi sosial sekaligus menarik wisatawan. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa revitalisasi Danau Cimpago bukan hanya solusi terhadap permasalahan lingkungan, tetapi juga strategi untuk memperkuat identitas budaya Minangkabau dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dan industri kreatif.
Kata kunci: revitalisasi, arsitektur metafora, budaya Minangkabau, creative center, kawasan wisata.

ABSTRACT
Urban area revitalization is an essential strategy in creating sustainable public spaces with strong local identity. This research discusses the revitalization of the Cimpago Lake Area in Padang City, which is currently facing major issues such as waste pollution, environmental degradation, and the underutilization of its cultural and tourism potential. The research method was conducted through literature studies, site analysis, and a metaphorical architectural approach to explore the area’s potential in the context of Minangkabau art and culture. The results show that the transformation of the area can be realized by developing an integrated creative district concept, where a new function, the Creative Center, serves as a hub for artistic, cultural, and creative economy activities. The building is designed to accommodate performances, exhibitions, art markets, traditional culinary spaces, and collaborative areas that enhance social interaction while attracting tourists. The conclusion emphasizes that the revitalization of Cimpago Lake is not only a solution to environmental problems but also a strategy to strengthen Minangkabau cultural identity and stimulate local economic growth through tourism and the creative industry.
Keywords: revitalization, metaphorical architecture, Minangkabau culture, creative center, tourism area.