ANALISIS PRODUK CACAT STIK KULIT KAYU MANIS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SUMATERA TROPICAL SPICES

PT Sumatera Tropical Spices merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kulit kayu manis untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Tantangan utama yang dihadapi adalah masih tingginya tingkat produk cacat, khususnya jamur, adanya benda asing, serta patah atau rapuh yang menyebabkan keluhan konsumen dan berdampak pada biaya operasional serta reputasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan meminimasi cacat produk dengan menerapkan metode six sigma melalui tahapan DMAIC (define, measure, analyze, improve, control). Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, serta rekapan produksi dari bulan Februari hingga Juni 2025. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis cacat dominan adalah temuan benda asing sebesar 47%, kemudian cacat jamur dan patah. Nilai defects per million opportunities (DPMO) sebesar 8.500 dengan level sigma 3,93, yang menempatkan kualitas produksi pada kategori rata-rata industri Indonesia dan mendekati standar rata-rata Amerika Serikat. Namun belum mencapai level kelas dunia. Critical to quality (CTQ) yang diidentifikasi meliputi ukuran seragam, kadar air, kebersihan, dan aroma. Akar penyebab cacat dianalisis menggunakan diagram fishbone yang mengungkap pengaruh faktor manusia, metode, mesin, dan material. Usulan perbaikan yang diajukan meliputi pembuatan instruksi kerja bagi operator penyortiran, penerapan dan pengawasan SOP, penggunaan checksheet pada tahapan penyortiran hingga penjemuran, serta peningkatan inspeksi bahan baku. Adanya penerapan perbaikan ini, diharapkan perusahaan mampu menekan tingkat kecacatan, menjaga konsistensi mutu, serta meningkatkan daya saing produk di pasar ekspor. Penelitian ini menegaskan bahwa penerapan metodologi six sigma dengan pendekatan DMAIC efektif digunakan untuk mengidentifikasi masalah kualitas, menemukan akar penyebab, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang berorientasi pada peningkatan mutu secara berkelanjutan.