PENGARUH INDEKS PERILAKU ANTI KORUPSI, BIAYA PUBLIK, DAN POLUSI UDARA TERHADAP KETIMPANGAN PENDAPATAN DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK), Biaya Publik, dan Polusi Udara terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia. Ketimpangan pendapatan menjadi permasalahan penting karena dapat menghambat pemerataan hasil pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketimpangan pendapatan yang diukur dengan rasio Gini, sedangkan variabel independen meliputi IPAK, Biaya Publik, dan Polusi Udara. Data yang digunakan adalah data panel 34 provinsi di Indonesia selama periode 2020–2024. Metode analisis yang diterapkan adalah regresi data panel dengan model terbaik Fixed Effect Model (FEM), yang dipilih berdasarkan serangkaian uji kesesuaian model. Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan uji hipotesis, baik secara parsial maupun simultan, untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPAK berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan, yang berarti perbaikan perilaku antikorupsi justru diikuti dengan meningkatnya ketimpangan pada wilayah tertentu. Biaya Publik berpengaruh negatif dan signifikan, sehingga peningkatan belanja pemerintah mampu menekan ketimpangan pendapatan. Sementara itu, Polusi Udara berpengaruh positif namun tidak signifikan, yang artinya peningkatan polusi cenderung memperlebar ketimpangan meskipun pengaruhnya tidak kuat secara statistik. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan perilaku antikorupsi, alokasi belanja publik yang tepat sasaran, serta kebijakan lingkungan yang berkelanjutan guna mengurangi ketimpangan pendapatan di Indonesia.