KAJIAN YURIDIS PUSTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PADANG NOMOR: 15/G/2022/PTUN.PDG TENTANG PEMBERHENTIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN NAGARI DI NAGARI TALUNAN MAJU KECAMATAN SANGIR BALAI JANGGO KABUPATEN SOLOK SELATAN

Ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa, dalam hal ini Keanggotaan Badan Permusyawaratan Nagari (BAMUS) di berhentikan tidak sesuai dengan Pasal 5 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016. Rumusan masalah pada penelitian ini : 1) Bagaimana Konsekuensi Hukum Pemberhentian Anggota BAMUS Nagari Talunan Maju Kecamatan Sangir Bala Janggo Kabupaten Solok Selatan Berdasarkan Putusan PTUN Padang Nomor : 15/G/2022/PTUN.PDG? 2) Apa Saja Pertimbangan Hakim PTUN Padang dalam Putusan PTUN NOmor : 15/G/2022/PTUN.PDG tentang Pemberhentian Anggota BAMUS Nagari Talunan Maju Kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, sumber data terdiri dari bahan Hukum Primer serta bahan Hukum Sekunder, teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumen dan data dianalisis kualitatif. Hasil penelitian: 1) Konsekuensi Hukum dalam Putusan PTUN Padang Nomor: 15/G/2022/PTUN.PDG: a.Mencabut Surat Keputusan Bupati Solok Selatan tentang Pemberhentian Keanggotaan BAMUS Nagari Talunan Maju, b.Penetapan Keanggotaan BAMUS Nagari Talunan Maju, c. Ganti rugi dan rehabilitasi dalam Peradilan Tata Usaha Negara. 2) Pertimbangan Hakim PTUN Padang dalam Putusan TUN Nomor: 15/G/2022/PTUN.PDG: a. Bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan, b. Bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik.