Kajian Yuridis Atas Tindakan Diskriminasi FIFA Terhadap Penangguhan Rusia Pada Piala Dunia 2022 Menurut Duham 1948

Meskipun FIFA telah memiliki aturan yang menegaskan komitmen terhadap hak
asasi manusia, kesetaraan, dan prinsip non-diskriminasi, kontroversi muncul ketika
organisasi ini menangguhkan Rusia dari seluruh kompetisi internasional, termasuk
Piala Dunia FIFA 2022, sebagai respons atas invasi militer Rusia ke Ukraina.
Tindakan ini menuai kritik karena dianggap inkonsisten, mengingat FIFA tetap
mengizinkan partisipasi negara lain yang juga terlibat konflik bersenjata dan
pelanggaran hak asasi manusia, seperti Israel. Permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah tindakan diskriminasi FIFA terhadap
Rusia pada Piala Dunia 2022 menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM) 1948? 2) Bagaimanakah kedudukan hukum FIFA sebagai aktor non negara dalam hukum internasional? Penelitian ini menggunakan metode yuridis
normatif dengan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data melalui studi
kepustakaan, dan analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) Tindakan FIFA terhadap Rusia melanggar prinsip non-diskriminasi
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 DUHAM 1948, Pasal 4 Statuta FIFA, serta
kebijakan HAM FIFA sendiri, karena penerapannya tidak konsisten terhadap semua
negara anggota. 2) FIFA, meskipun bukan organisasi antar-pemerintah, memiliki
kedudukan moral dan normatif sebagai aktor non-negara yang wajib menghormati
prinsip-prinsip HAM internasional, sebagaimana tercermin dalam statuta, kode
etik, dan kebijakan HAM FIFA.
KataKunci: Tindakan, Diskriminasi, FIFA, DUHAM 1948.