PERANCANGAN MESIN PERONTOK TANDAN BUAH PASIR KELAPA SAWIT

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia yang menyumbang lebih dari setengah produksi minyak sawit dunia. Namun, petani kecil kerap menghadapi kendala pada panen tahun pertama, khususnya di Ranah Kubang, Pasaman Barat. Tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan berukuran kecil dengan bobot di bawah 5 kg, sehingga tidak diterima pabrik. Kondisi ini membuat petani hanya bisa menjualnya dalam bentuk brondolan yang dipisahkan secara manual, dengan kapasitas terbatas sekitar 50 kg per hari. Padahal potensi hasil panen mencapai 700 kg hingga 1 ton per hektar setiap 15 hari sekali. Penelitian ini bertujuan merancang mesin perontok tandan buah pasir kelapa sawit agar petani dapat memaksimalkan hasil panen. Perancangan dilakukan menggunakan metode rasional yang meliputi klarifikasi tujuan, penetapan fungsi, spesifikasi, pembangkitan serta evaluasi alternatif, hingga pengujian. Hasil perancangan menunjukkan mesin mampu merontokkan ±50 kg TBS dalam 15–20 menit dengan tingkat keberhasilan sekitar 85%. Kapasitas ini meningkatkan produktivitas dari 150 kg per hari secara manual menjadi 400–500 kg per hari. Selain itu, nilai jual buah meningkat dari Rp1.300/kg menjadi Rp3.500/kg dalam bentuk brondolan. Dengan demikian, mesin perontok ini terbukti efektif dan layak digunakan oleh petani kecil maupun kelompok tani untuk meningkatkan produktivitas serta pendapatan.