TUTUPAN TERUMBU KARANG HIDUP DI PULAU SIRANDAH

Penelitian ini dilakukan di Perairan Pulau Sirandah, Sumatera Barat dengan
tujuan untuk mengkaji kondisi tutupan terumbu karang hidup serta menganalisis
kualitas air yang memengaruhi pertumbuhannya. Metode yang digunakan adalah
Underwater Photo Transect (UPT) dengan analisis data menggunakan perangkat
lunak CPCe. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH,
kecerahan, dan oksigen terlarut (DO).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tutupan terumbu karang
hidup di Pulau Sirandah masih tergolong buruk hingga sedang, dengan persentase
rata-rata 19,18% pada kedalaman 5 meter dan 18,03% pada kedalaman 10 meter.
Stasiun Timur dan Utara memiliki kondisi terendah (kategori buruk), sedangkan
Stasiun Selatan dan Barat berada pada kategori sedang. Faktor kualitas air, terutama
rendahnya oksigen terlarut (2,1–2,2 mg/L) dan tingkat kekeruhan, menjadi
penyebab utama rendahnya tutupan karang hidup.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi terumbu karang di Pulau
Sirandah masih rentan terhadap degradasi akibat tekanan lingkungan dan aktivitas
manusia, meskipun masih memiliki nilai ekologi dan ekonomi penting. Oleh karena
itu, diperlukan upaya pengelolaan berkelanjutan melalui konservasi berbasis
masyarakat, restorasi dengan transplantasi karang pada lokasi rusak, edukasi wisata
ramah lingkungan, serta penelitian lanjutan untuk memantau perubahan kondisi
ekosistem.