PRA RANCANGAN PABRIK BENSIN SAWIT (BENSA) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 60.000 TON/TAHUN

Pabrik Bensin Sawit (Bensa) dengan bahan baku Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dirancang dengan kapasitas produksi 60.000 ton/tahun. Pendirian pabrik direncanakan di Kawasan Industri Kelapa Sawit Dumai, Provinsi Riau, yang merupakan wilayah strategis dekat dengan sumber bahan baku sekaligus jalur distribusi energi nasional. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada analisis aspek ketersediaan bahan baku, pemasaran, transportasi, tenaga kerja, utilitas, serta dukungan program pemerintah terhadap energi terbarukan.
Proses produksi dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu hidrogenasi, hydrocracking, dan fraksinasi. Pada tahap hidrogenasi, PFAD direaksikan dengan gas hidrogen menggunakan katalis NiMo sehingga menghasilkan alkana jenuh. Produk kemudian dilanjutkan ke tahap hydrocracking dengan katalis NiMo/Al₂O₃ + zeolit pada kondisi operasi suhu 420 °C dan tekanan 67 atm untuk menghasilkan fraksi bahan bakar yang lebih ringan. Selanjutnya, tahap fraksinasi dilakukan untuk memisahkan fraksi atas berupa bensin sawit (bio-gasoline) dan fraksi bawah berupa green diesel. Pabrik ini beroperasi selama 330 hari per tahun, dengan kebutuhan tenaga kerja mencakup berbagai bidang teknis maupun administratif dalam struktur organisasi berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem garis dan staf.
Hasil analisa ekonomi menunjukkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan, dengan kebutuhan investasi sebesar US$ 154.412.830,91 (Rp 808.380.477.426,86), nilai penjualan tahunan US$ 11.507.995.219 (Rp 175.289.783.175.854), Rate of Return (ROR) 55,12%, waktu pengembalian modal (Pay Out Time) selama 2 tahun 5 bulan 3 hari, serta titik impas (Break Even Point) sebesar 48,7%.