Pra Rancangan Pabrik Asam Akrilat dari Gliserol Melalui Metode Dehydration Oxidation dengan Kapasitas 65.000 Ton/Tahun

Pabrik asam akrilat dari gliserol dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 65.000 ton per tahun dan berlokasi di kawasan industri Dumai, Provinsi Riau. Proses produksi menggunakan metode dehydration-oxidation yang memanfaatkan gliserol sebagai bahan baku utama melalui dua tahap reaksi, yakni dehidrasi gliserol menjadi akrolein, kemudian oksidasi akrolein menjadi asam akrilat menggunakan katalis logam oksida. Pabrik beroperasi selama 300 hari per tahun dan menggunakan sistem organisasi Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur line and staff. Analisis tekno-ekonomi menunjukkan kebutuhan bahan baku gliserol sebesar 105.957 ton per tahun untuk mencapai target produksi, dengan hasil utama berupa asam akrilat kemurnian 98,4%. Investasi modal total diperkirakan sebesar Rp 5.046.899.505.091,15 yang diperoleh melalui kombinasi modal sendiri dan pinjaman bank. Studi kelayakan ekonomi menunjukkan nilai LaJu Pengembalian Modal (Rate of Return/ROR) sebesar 94,77%, waktu pengembalian modal (Pay Out Time) selama 1 tahun 5 bulan 16 hari, dan titik impas penjualan (Break Even Point/BEP) sebesar 37,17%. Hasil analisis menunjukkan bahwa perancangan pabrik asam akrilat dari gliserol ini layak untuk direalisasikan secara teknis maupun ekonomis serta berpotensi memberikan kontribusi positif dalam pemanfaatan bahan baku terbarukan dan peningkatan nilai tambah industri nasional.