UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PADANG DALAM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP RESIDIVIS TINDAK PIDANA NARKOTIKA

Residivis tindak pidana narkotika dapat dihukum pemberatan dengan menambah penghukuman 1/3 dari ancaman hukuman sebagaimana diatur dalam Pasal 144 ayat (1) Undang-Undang Narkotika. Pelaku residivis dibina di Lapas Kelas IIA Padang. Adapun contoh penegakan hukum terhadap residivis tindak pidana narkotika yang dibina oleh Lapas Kelas IIA Padang adalah 140 warga binaan narkotika mengikuti program rehabilitasi 6 bulan dalam dua tahap. Setiap tahap terdiri dari 70 orang, 50 rehabilitasi sosial dan 20 rehabilitasi medis. Program ini melibatkan BNNP, pelatihan agama, dan kejuruan. Rumusan masalah: (1) Apakah upaya Lapas Kelas IIA Padang dalam penegakan hukum terhadap residivis tindak pidana narkotika? (2) Apakah kendala Lapas Kelas IIA Padang dalam penegakan hukum terhadap residivis tindak pidana narkotika? Jenis penelitian yuridis sosiologis; sumber data diperoleh dari data primer (wawanacara) dan data sekunder (studi dokumen); data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian: (1) upaya Lapas Kelas IIA Padang dalam penegakan hukum terhadap residivis tindak pidana narkotika dilakukan secara preventif (kepribadian dan kemandirian, Kerjasama dengan BNN dan Kepolisian, pengawasan dengan CCTV, penyuluhan), represif (pengawasan dan penindakan pemberian sanksi), (2) kendala yang ditemui Lapas Kelas IIA Padang dalam penegakan hukum terhadap residivis tindak pidana narkotika yaitu over kapasitas, dan keterbatasan SDM.