Muhammad, ikhsan and Lisa, Deswati (2025) PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI NAGARI KATAPIANG KECAMATAN BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.
![ii.pdf [thumbnail of ii.pdf]](http://repository.bunghatta.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
ii.pdf
Download (139kB)
![i.pdf [thumbnail of i.pdf]](http://repository.bunghatta.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
i.pdf
Download (899kB)
![iii.pdf [thumbnail of iii.pdf]](http://repository.bunghatta.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
iii.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, prevalensi, intensitas, dan dominasi ektoparasit yang menyerang udang vaname (Litopenaeus vannamei) di tambak budidaya Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Udang vaname merupakan komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi, dengan pertumbuhan cepat, toleransi lingkungan yang luas, serta permintaan pasar yang stabil. Namun demikian, keberhasilan budidaya sangat dipengaruhi oleh kesehatan udang dan kualitas lingkungan. Salah satu faktor penghambat utama adalah penyakit yang ditimbulkan oleh ektoparasit. Infeksi ektoparasit dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, stres, hambatan pertumbuhan, dan kematian massal, sehingga menurunkan produktivitas tambak serta mengurangi keuntungan pembudidaya.
Metode penelitian dilakukan dengan survei pada tiga lokasi tambak, yaitu Tambak Indah, Tambak Rawa, dan Tambak Donny. Lokasi dipilih secara purposive sampling untuk mewakili variasi kondisi lingkungan. Sebanyak 12 ekor udang diamati sebagai sampel, kemudian diperiksa di laboratorium terpadu FPIK UBH dengan mikroskop cahaya. Parameter yang diamati meliputi identifikasi jenis ektoparasit, prevalensi (jumlah udang terinfeksi dibandingkan yang diamati), intensitas (jumlah rata-rata parasit per udang terinfeksi), serta dominasi (tingkat penguasaan jenis parasit tertentu). Selain itu, kualitas air juga diukur melalui parameter suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut, BOD, COD, dan amonia, karena faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkat infeksi
Hasil penelitian menemukan tiga jenis ektoparasit, yaitu Zoothamnium sp., Vorticella sp., dan Epistylis sp.. Parasit tersebut ditemukan menempel pada karapaks, kaki jalan, kaki renang, dan ekor. Tingkat prevalensi tergolong tinggi, berkisar 75–100%, menunjukkan hampir semua udang terinfeksi. Intensitas serangan berada pada kategori rendah hingga sedang dengan kisaran 3,25–40 individu parasit per ekor udang terinfeksi. Dominasi tertinggi ditunjukkan oleh Vorticella sp. dengan persentase 43,4%, diikuti Zoothamnium sp. sebesar 41,6%, sedangkan Epistylis sp. sebesar 17,1%. Tingginya prevalensi dan intensitas dipengaruhi oleh kondisi lingkungan serta fase molting udang, saat ketahanan tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
Pengukuran kualitas air menunjukkan bahwa sebagian besar parameter masih sesuai dengan baku mutu budidaya udang, namun terdapat kadar amonia yang melebihi batas ideal dan pH rendah pada salah satu lokasi. Hal ini memperburuk kondisi fisiologis udang dan mempermudah perkembangan ektoparasit. Dengan demikian, faktor lingkungan terbukti berperan penting dalam tingkat infeksi yang terjadi di tambak.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | BDP FPIK |
Date Deposited: | 23 Sep 2025 01:06 |
Last Modified: | 23 Sep 2025 01:06 |
URI: | http://repository.bunghatta.ac.id/id/eprint/1477 |